Dalam rangkaian Dies Natalis Universitas Majalengka (UNMA) ke-12 Tahun diselenggarakan Seminar Nasional yang bertajuk “Peran Perguruan Tinggi Dalam Mengantisipasi Disrupsi Peradaban”
Hadir sebagai pemateri yaitu Prof.Dr. H Ahmas Syam, MPd yang merupakan ketua majelis pembina perguruan tinggi pariwisata Kemenpar RI dan sebagai guru besar Universitas Negeri Jakarta serta Prof. Dr. H. Asep Saefudin, MSc. sebagai Rektor Universitas Al-Azhar dan Guru Besar IPB.
Dalam sesi pertama Prof Ahman menyampaikan mengenai masalah Kepariwisataan. Beliau memaparkan bahwa saat ini Indonesia sedang menjadikan sektor Pariwisata menjadi salah satu sektor utama pendapatan negera. Maka dari itu perlu adanya sinergi antara akademisi, pemerintah, para pelaku bisnis wisata, komunitas dan media dalam pembangun pariwisata di Indonesia. Hasil dari Pariwisata tak hanya wisatawan menjadi senang sedang tapi lain itu dampak pariwisata menjadikan adanya penyerapan tenaga kerja, mengentasakan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Hubungan Disrupsi dengan pariwisata adalah penggunaan digital untuk mengembangkan pariwisata, salah satunya adalah penggunaan digital dalam menghitung jumlah kunjungan wisatawan asing maupun wisatawan nusantara sehingga mendapatkan data yang pasti mengenai kunjungan wisatawan di Indonesia. “Mengapa harus seperti itu, Digitalisasi Pariwisata adalag sebuah tuntutan, sebagai sebuah proses dan perkembangan zaman” ucap beliau.
Dalam sesi kedua, Prof Asep Saefudin memaparkan mengenai tantangan perguruan tinggi mengahadapi perkembangan zaman. Dalam penyampaian materi, beliau menjelasakan bahwa saat ini adalah era digitalisasi, mau tidak mah perguruan tinggi dan mahasiswa haruslah menyesuaikan.
“Tantangkan untuk perguruan tinggi adalah bagaimana mampu mengupah paradigma cara mengajar lama menjadi baru atau modern sedangkan untuk mahasiswa tantangannya adalah pada saat memasuki dunia kerja, semakin banyak memiliki skill dan pengetahuan maka itulah yang akan sukses” ujar beliau. Lanjut beliau maka mahasiswa memerlukan apa yang di sebut sebagai ‘Big Data’ yaitu sembuah pengetahuan mengenai analisa bagaimana bentuk prilaku seseorang dan masyarakat sehingga mampu mencari peluang baik untuk usaha mampu dunia kerja
Pada kesempatan ini pula dilakukan penandatangan Mou atau kerjasama antara Universitas Majalengka dengan Universitas Al-Azhar Indonesia. Penandatanganan ini langsung dilakukan oleh kedua rektor Universitas tersebut,
EmoticonEmoticon